UNDP berkunjung ke PKPU Bengkulu pada hari kamis tanggal 24 Maret 2011 dalam rangka melakukan Monev SCDRR. Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00 WIB sharing dengan tim leader proyek. Dalam pertemuan tersebut M. Jawad selaku tim leader proyek menjelaskan “Adapun aktivitas SCDRR yang sudah dilaksanakan mencakup pelatihan staff proyek, pemetaan sosial, analisa ancaman kapasitas kerantanan, pelatihan forum dan rembug warga penyusunan aksi komunitas”.
Sementara itu berlangsung tanya jawab dan sharing antara pihak UNDP dan PKPU Bengkulu. “Kami berharap agar kegiatan PRBBK ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat agar resiko bencana dapat teratasi”, kata Mr. Paul sebagai Konsultan UNDP.
Dalam hal ini partisipasi masyarakat terhadap kegiatan SCDRR menjadi salah satu kunci sukses berjalannya program tersebut. “Selain itu PKPU Bengkulu sebagai mitra pelaksana dapat memberikan pengalaman dalam mengelola program pengurangan resiko bencana,” tambah Pipit selaku Poject Office (PCISU) UNDP. “Namun dukungan pemerintah juga cukup besar dalam menunjang kegiatan ini, sehingga tiga aspek dalam upaya PRBBK dapat saling mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih aman dan tanggap terhadap bencana,”terang Andris selaku CPRU UNDP.
Kemudian pada pukul 13.00 WIB dilanjutkan pertemuan secara langsung dengan para warga kelurahan Penurunan Siaga dan Lempuing Siaga. Bapak Suherman selaku ketua Penurunan Siaga mengatakan bahwa “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak UNDP dan PKPU Bengkulu yang telah berkesempatan hadir di daerah kami ini untuk memberikan sedikit pencerahan kepada kami tentang pengurangan resiko bencana, karena kami sebagai warga yang daerahnya terletak di pinggir pantai ini merasa sangat diperhatikan sekali. “ kata pak Suherman. Di lain pihak pak Abdul Aziz selaku ketua Lempuing Siaga menambahkan “Dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat lebih antusias untuk tetap siaga terhadap situasi, harapannya agar dari pihak UNDP maupun PKPU Bengkulu dapat memberikan saran dan evaluasi tentang kegiatan kami ke depan,” ungkapnya.
Pihak UNDP menyarankan kepada warga agar program jangka pendek dan jangka panjang dapat terus dijalankan agar semua yang kita harapkan dapat tercapai. Selain itu dari BAPPEDA Kota Bengkulu Pak Bonar juga hadir ketika tanya jawab dengan warga, beliau menyarankan “Agar tanaman alam penahan pemecah gelombang seperti pohon cemara harus tetap dilestarikan sebagai benteng pertahanan, selain itu masyarakat harus siap siaga selalu dan saling mengingatkan satu sama lain,” tegasnya. (Mira/Humas PKPU Bengkulu)